Powered By Blogger

Selasa, 12 Februari 2013

Teknologi baterai yang digunakan mobil listrik


Tucuxi merupakan salah satu mobil listrik karya anak bangsa. Mobil ini cukup membanggakan bagi bangsa Indonesia, karena yang membuat rancangan mobil listrik mewah ini adalah seorang anak bangsa yang bernama Danet Suryatama yang merupakan lulusan ITS Surabaya dan bergelar Doctor dari Michigan AS. Apalagi pembuatan mobil ini sangat didukung oleh Menteri BUMN. Bapak Dahlan mengatakan “pembuatan mobil ini merupakan bagian dari industry strategis”.  Produksi mobil listrik mewah ini dapat dijadikan celah dan peluang dalam industry otomotif Indonesia untuk mengurangi penggunaan bahan bakar minyak yang semakin menipis. Industry ini juga memiliki prospek yang sangat baik ditengah issue semakin populernya kendaraan hemat energi, ramah lingkungan dan zero emisi.
Mobil listrik ini menggunakan riset tehnologi battere. Waktu pengisian baterai ini menghabiskan waktu 4 jam untuk jarak tempuh 320-480 kilometer. Baterai yang digunakan mobil Tucuxi adalah battere lithium ion. Itulah sedikit penjelasan mengenai teknologi baterai yang digunakan di salah satu mobil listrik. Selanjutnya saya akan menjelaskan lebih detail mengenai penggunaan teknologi baterai pada mobil listrik.
Disini saya akan menggambarkan penggunaan baterai pada mobil listrik dengan perbandingan biayanya. Misalnya saja antara baterai timbal-asam dengan baterai NiMH. Biaya dari baterai NiMH saat ini adalah 10 sampai 15 kali lebih besar daripada baterai timbal-asam. Dengan kata lain, sebuah baterai NiMH akan menelan biaya $ 20.000 sampai $ 30.000 (hari ini) bukan $2.000. 
   
Harga baterai bisa saja jatuh bangun karena mereka menjadi mainstream, sehingga selama beberapa tahun ke depan ada kemungkinan bahwa NiMH dan baterai lithium-ion akan menjadi kompetitif dengan harga baterai timbal-asam. Mobil listrik akan memiliki jangkauan signifikan lebih baik pada saat itu.
Ketika Anda melihat masalah yang terkait dengan baterai, Anda mendapatkan perspektif yang berbeda pada bensin. Dua galon bensin, yang beratnya £ 15, dengan biaya $ 3,00 dan memakan waktu 30 detik untuk menuangkannya ke dalam tangki, setara dengan 1.000 pon baterai timbal-asam dengan biaya $ 2.000 dan mengambil waktu empat jam untuk mengisi ulang. 
Terkait dengan mengapa ada begitu banyak penggunaan sel bahan bakar saat ini ketimbang teknologi baterai. Dibandingkan dengan baterai, sel bahan bakar akan lebih kecil, lebih ringan dan langsung diisi ulang. Ketika didukung oleh hidrogen murni, sel bahan bakar  tidak memiliki masalah dengan lingkungan yang terkait dengan bensin. Hal ini sangat memungkinkan  bahwa mobil-mobil listrik masa depan akan  mendapatkan listriknya dari sel bahan bakar. Masih banyak penelitian dan pengembangan yang akan terjadi, namun sel bahan bakar yang lebih murah dapat diandalkan untuk mendukung mobil listrik.
 
Hampir setiap mobil listrik memiliki satu baterai lainnya.Yakni baterai timbal-asam12-volt yang normal . Baterai 12-volt menyediakan daya untuk aksesoris - hal-hal lain seperti lampu, radio, kipas angin, komputer, kantong udara, wiper, power window dan instrumen lain dalam mobil. Karena semua perangkat sudah tersedia dan standar di 12volt, maka masuk akal bila di lihat dari sudut pandang ekonomi  untuk menggunakannya pada mobil listrik.
Bagaimana tanggapan Anda setelah mengetahui penjelasan mengenai Teknologi Baterai pada mobil listrik?. Apakah semakin tertarik untuk menggunakan Mobil Listrik?

Sumber :
Majalah Tempo edisi 14-20 Januari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar