Powered By Blogger

Jumat, 17 Januari 2014

ETIKA DALAM AUDITING

   Etika dalam auditing adalah suatu proses yang sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut, serta penyampaian hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. 
   Auditor harus bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit dengan tujuan untuk memperoleh keyakinan memadai mengenai apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan.
1.    KEPERCAYAAN PUBLIK
Kepercayaan masyarakat umum  sebagai pengguna jasa audit atas independen sangat penting bagi perkembangan profesi akuntan publik. Kepercayaan masyarakat akan menurun jika terdapat bukti bahwa independensi auditor ternyata berkurang, bahkan kepercayaan masyarakat juga bisa menurun disebabkan oleh keadaan mereka yang berpikiran sehat (reasonable) dianggap dapat mempengaruhi sikap independensi tersebut. Untuk menjadi independen, auditor harus secara intelektual jujur, bebas dari setiap kewajiban terhadap kliennya dan tidak mempunyai suatu kepentingan dengan kliennya baik merupakan manajemen perusahaan atau pemilik perusahaan. Kompetensi dan independensi yang dimiliki oleh auditor dalam penerapannya akan terkait dengan etika. Akuntan mempunyai kewajiban untuk menjaga standar perilaku etis tertinggi mereka kepada organisasi dimana mereka bernaung, profesi mereka, masyarakat dan diri mereka sendiri dimana akuntan mempunyai tanggung jawab menjadi kompeten dan untuk menjaga integritas dan obyektivitas mereka.
2.    TANGGUNG JAWAB DASAR AUDITOR
Sebelum auditor bertanggung jawab kepada publik, maka seorang auditor memiliki tanggung jawab dasar yaitu :
 1.      Perencanaan, Pengendalian, dan Pencatatan
      Auditor perlu merencanakan, mengendalikan, dan mencatat pekerjaannya.
2.      Sistem Akuntansi
       Auditor harus dapat mengetahui dengan pasti bagaimana sistem pencatatan dan pemrosesan transaksi dan memiliki kecukupannya sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.
3.      Bukti Audit
       Auditor akan memperoleh bukti audit yang relevan dan reliable untuk dapat memberikan kesimpulan rasional.
4.       Pengendalian Intern
      Apabila auditor berharap untuk menempatkan kepercayaan kepada pengendalian internal, maka hendaknya harus dapat memastikan dan mengevaluasi pengendalian itu dan melakukan compliance test.
5.      Meninjau Ulang Laporan Keuangan yang Relevan
      Auditor dapat melaksanakan tinjauan ulang mengenai laporan keuangan yang relevan dengan seperlunya, dlam hubungannya dengan kesimpulan yang diambil berdasrkan bahan bukti audit lain yang didapatkan dan untuk member dasar rasional atas pendapat mengenai laporan keuangan.
3.     TANGGUNG JAWAB DASAR AUDITOR
Auditor adalah seseorang yang memiliki kualifikasi tertentu dalam melakukan audit atas laporan keuangan dan kegiatan suatu perusahaan atau organisasi. Tanggung jawab auditor adalah sebagai berikut:
a)      Perencanaan, Pengendalian dan Pencatatan. Auditor perlu merencanakan, mengendalikan dan mencatat pekerjannya.
b)      Sistem Akuntansi. Auditor harus mengetahui dengan pasti sistem pencatatan dan pemrosesan transaksi dan menilai kecukupannya sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.
c)      Bukti Audit. Auditor akan memperoleh bukti audit yang relevan dan reliable untuk memberikan kesimpulan rasional.
d)     Pengendalian Intern. Bila auditor berharap untuk menempatkan kepercayaan pada pengendalian internal, hendaknya memastikan dan mengevaluasi pengendalian itu dan melakukan compliance test.
e)      Meninjau Ulang Laporan Keuangan yang Relevan. Auditor melaksanakan tinjau ulang laporan keuangan yang relevan seperlunya, dalam hubungannya dengan kesimpulan yang diambil berdasarkan bukti audit lain yang didapat, dan untuk memberi dasar rasional atas pendapat mengenai laporan keuangan.
4.    INDEPENDENSI AUDITOR
Independensi adalah keadaan bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain (Mulyadi dan Puradireja, 2002: 26). Auditor diharuskan bersikap independen, artinya tidak mudah dipengaruhi, karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum (dibedakan di dalam hal ia berpraktik sebagai auditor intern). Tiga aspek independensi seorang auditor, yaitu sebagai berikut :
a)     Independensi dalam Fakta (Independence in fact) : Artinya auditor harus mempunyai kejujuran yang tinggi, keterkaitan yang erat dengan objektivitas.
b)      Independensi dalam Penampilan (Independence in appearance) : Artinya pandangan pihak lain terhadap diri auditor sehubungan dengan pelaksanaan audit.
c)     Independensi dari sudut Keahliannya (Independence in competence) : Independensi dari sudut pandang keahlian terkait erat dengan kecakapan profesional auditor.
Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Laporan auditor merupakan sarana bagi auditor untuk menyatakan pendapatnya, atau apabila keadaan mengharuskan, untuk menyatakan tidak memberikan pendapat. Baik dalam hal auditor menyatakan pendapat maupun menyatakan tidak memberikan pendapat, ia harus menyatakan apakah auditnya telah dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Indonesia mengharuskan auditor menyatakan apakah, menurut pendapatnya, laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan jika ada, menunjukkan adanya ketidak konsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
5. PERATURAN PASAR MODAL DAN REGULATOR MENGENAI INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK
Penilaian kecukupan peraturan perlindungan investor pada pasar modal Indonesia mencakup beberapa komponen analisa yaitu;
1. Ketentuan isi pelaporan emitmen atau perusahaan publik yang harus disampaikan kepada publik dan Bapepam,
2. Ketentuan Bapepam tentang penerapan internal control pada emitmen atau perusahaan public,
3. Ketentuan Bapepam tentang, pembentukan Komite Audit oleh emitmen atau perusahaan public,
4. Ketentuan tentang aktivitas profesi jasa auditor independen.
Seperti regulator pasar modal lainnya Bapepam mempunyai kewenangan untuk memberikan izin, persetujuan, pendaftaran kepada para pelaku pasar modal, memproses pendaftaran dalam rangka penawaran umum, menerbitkan peraturan pelaksanaan dari perundang-undangan di bidang pasar modal, dan melakukan penegakan hukum atas setiap pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Salah satu tugas pengawasan Bapepam adalah memberikan perlindungan kepada investor dari kegiatan-kegiatan yang merugikan seperti pemalsuan data dan laporan keuangan, window dressing, serta lain-lainnya dengan menerbitkan peraturan pelaksana di bidang pasar modal. Dalam melindungi investor dari ketidakakuratan data atau informasi, Bapepam sebagai regulator telah mengeluarkan beberapa peraturan yang berhubungan dengan keaslian data yang disajikan emiten baik dalam laporan tahunan maupun dalam laporan keuangan emiten.
Ketentuan-ketentuan yang telah dikeluarkan oleh Bapepam antara lain adalah Peraturan Nomor: VIII.A.2/Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-20/PM/2002 tentang Independensi Akuntan yang Memberikan Jasa Audit di Pasar Modal. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
a)      Periode Audit adalah periode yang mencakup periode laporan keuangan yang menjadi objek audit, review, atau atestasi lainnya.
b)   Periode Penugasan Profesional adalah periode penugasan untuk melakukan pekerjaan atestasi termasuk menyiapkan laporan kepada Bapepam dan Lembaga Keuangan.
c)    Anggota Keluarga Dekat adalah istri atau suami, orang tua, anak baik di dalam maupun di luar tanggungan, dan saudara kandung.
d) Fee Kontinjen adalah fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan suatu jasa profesional yang hanya akan dibebankan apabila ada temuan atau hasil tertentu dimana jumlah fee tergantung pada temuan atau hasil tertentu tersebut.
e)  Orang Dalam Kantor Akuntan Publik adalah orang yang termasuk dalam penugasan audit, review, atestasi lainnya, dan/atau non atestasi yaitu: rekan, pimpinan, karyawan professional, dan/atau penelaah yang terlibat dalam penugasan

Nama : Jhon Philip Sinulingga
NPM  : 23210754
Kelas : 4EB10

 

Proposal Skripsi mengenai "ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PT. KALBE FARMA Tbk PERIODE 2008 – 2012"


PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan guna melengkapi syarat-syarat untuk mencapai
gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Jenjang Strata Satu
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

Disusun Oleh :
Nama               : Jhon Philip Sinulingga
                                                 NPM                 : 23210754
                                                 Kelas                 :  4EB10   
                                                 Jurusan              :  Akuntansi

                                                               
                                                       

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2013



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
       Pada era globalisasi seperti sekarang ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Semakin banyaknya perusahaan baru yang muncul yang siap bersaing dengan perusahaan lama. Perusahaan yang tidak mampu bersaing maka tidak akan mampu bertahan dan kemungkinan besar akan tersingkir dari dunia usaha. Mengingat tujuan perusahaan adalah ingin menjalankan usahanya dalam waktu yang lama. Selain itu tujuan perusahaan adalah mencari laba sebesar besarnya untuk kesejahteraan karyawannya dan perusahaan itu sendiri. Mengingat persaingan yang semakin ketat perusahaan harus melakukan segala cara untuk terus tumbuh dan berkembang. Untuk terus tumbuh dan terus berkembang, tidaklah hal yang gampang dan harus membutuh kan dana yang cukup besar. Kondisi ini mendorong Perusahaan untuk mencari sumber pembiayaan yang dapat menyediakan dana dengan jumlah yang cukup besar yang digunakan untuk pembangunan usaha, peningkatan produksi dan kegiatan perusahaan lainnya. Dimana pasar modal lah solusi yang terbaik saat ini untuk mendapat kan dana yang cukup besar tersebut.
            Peranan pasar modal sekarang ini dirasakan semakin penting berkaitan dengan fungsi pasar modal sebagai sarana mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang ingin menanamkan modalnya dalam pasar modal. Melalui pasar modal perusahaan dapat memperoleh dana baik berupa modal sendiri maupun modal pinjaman. Apabila ingin memperoleh modal sendiri maka perusahaan yang bersangkutan dapat menerbitkan saham kemudian dijual sehingga memperoleh modal sendiri. Untuk mendapatkan modal melalui penjualan saham, maka perusahaan tersebut harus mencatatkan efeknya di pasar modal melalui proses go public. Mengingat perusahaan yang telah go public adalah milik masyarakat umum yang telah menanamkan modalnya, maka perusahaan wajib menginformasikan hasil-hasil yang telah dicapai yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan merupakan informasi yang sangat penting dan dibutuhkan bagi calon investor karena dari laporan keuangan inilah dapat diketahui kinerja suatu perusahaan.
            Dimana kinerja adalah ukuran keberhasilan dari setiap bisnis. Berbagai teknik pengukuran kinerja telah dikembangkan untuk memberikan gambaran yang tepat dari setiap bisnis. Kinerja manajemen dan kegiatan operasional yang baik dapat meningkatkan laba bersih sehingga membuat harga per saham menjadi tinggi. Dalam menanamkan modalnya, para investor akan mempertimbangkan dengan sebaik-baiknya ke perusahaan mana modal akan ditanamkan. Untuk mengurangi resiko investasi yang ada, para investor memerlukan informasi yang aktual, akurat dan transparan sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Perusahaan yang nantinya terpilih oleh para investor untuk menanamkan modalnya adalah perusahaan yang sehat dan mempunyai manajemen serta kinerja perusahaan yang baik. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang secara efektif dan efisien mengkombinasikan sumber-sumber dayanya guna menerapkan strategi-strategi perusahaan. Sumber daya dalam hal ini merupakan pusat bagi setiap strategi adalah para karyawan, dimana mereka yang merencanakan dan melaksanakan strategi-strategi sebuah perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan dalam merencanakan dan melaksanakan strategi ditunjang oleh kinerja dari karyawan itu sendiri.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat dilihat kinerja perusahaan sangat penting terhadap harga saham untuk menarik para investor menanamkan modalnya pada perusahaan yang bersangkutan. Penulis tertarik untuk melakukan kajian serta penelitian lebih lanjut lagi melalui penelitian ilmiah dengan judul : ”ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PT. KALBE FARMA Tbk PERIODE 2008 – 2012”.

1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
  1.2.1 Rumusan Masalah
1.    Bagaimana hubungan antara kinerja keuangan dengan harga saham pada  PT. Kalbe Farma Tbk. Untuk periode 2008-2012?
2.    Seberapa besar pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham pada PT. Kalbe Farma Tbk. Untuk periode 2008-2012?

1.2.2 Batasan Masalah
Dalam penulisan ilmiah ini, penulis akan menganalisis hubungan kinerja keuangan dengan harga saham. Untuk mendapatkan pembahasan yang lebih baik. Dalam penulisan ini penulis membatasi ruang lingkup permasalahan, sebagai berikut :
1.    Perusahaan yang di teliti adalah perusahaan yang bergerak di bidang  sektor indistri manufaktur, yaitu PT. Kalbe Farma Tbk.
2.    Ukuran kinerja keuangan yang digunakan adalah rasio profitabilitas. Adapun rasio profitabilitas yang digunakan yaitu : Net Profit Margin (NMP), Return On Assets (ROA), dan Return On Equity (ROE) bedasarkan laporan keuangan triwulan perusahan pada tahun 2008-2012, sementara sebagai variabel dependen adalah harga saham.
3.    Ukuran yang digunakan untuk mencari hubungan antara kinerja keuangan terhadap harga saham yaitu perhitungan uji kolerasi sederhana, koefisien kolerasi berganda dan regresi linier berganda untuk mencari hubungan variabel independent secara bersama-sama terhadap harga saham.

1.3 Tujuan penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1.    Untuk mengetahui hubungan antara kinerja keuangan pada PT. Kalbe Farma Tbk.untuk periode 2008-2012 dengan harga saham.
2.    Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kinerja keuangan pada PT. Kalbe Farma Tbk.untuk periode 2008-2012 terhadap harga saham.



BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian kinerja                     
Kinerja perusahaan adalah suatu usaha formal yang dilaksanakan perusahaan untuk mengevaluasi efisien dan efektivitas dari aktvitas perusahaan yang telah dilaksanakan pada periode waktu tertentu.
Menurut Sucipto (2003 : 6) pengertian kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dalam menghasilkan laba. Sedangkan menurut IAI (2007) Kinerja keuangan adalah kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengendalikan sumber daya yang dimilikinya.

2.2 Pengertian laporan keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
Pengertian laporan  keuangan menurut Munawir (2005 : 2) mengemukakan laporan keuangan sebagai berikut :
“Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat dignakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatau perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas dari perusaaan tersebut.” 
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2007:7) :
”Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keungan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan labarugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang disajikan dalam berbagaicara misalnya laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan danlaporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.”

                 Berdasarkan definisi-definisi yang tersebut diatas, maka dapat        ditarikkesimpulan bahwa suatu laporan keuangan berfungsi untuk:
a.    Mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan pada kurun waktu tertentumelalui laporan historis yang secara sistematis memberikan informasi menyeluruh mengenai aktiva, hutang serta modal yang dikenal dengan nama Neraca (Balance Sheet)
b.    Mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan pada kurun waktu tertentumelalui laporan historis yang secara sistematis memberikan informasi menyeluruh mengenai penghasilan, biaya serta laba atau rugi yang diperoleh yangdikenal dengan nama Laporan Laba Rugi (Income Statement).
c.    Mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan pada kurun waktu tertentumelalui laporan historis yang secara sistematis memberikan informasi menyeluruh mengenai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi selama periode pelaporan, yang dikenal dengan nama Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Owners Equity atau Statement of Stockholders Equity).
d.   Setiap laporan tersebut menyediakan informasi yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya namun saling berkaitan karena mencerminkan aspek yang berbeda dari transaksi-transaksi atau peristiwa-peristiwa lain yang sama.

       Penyusunan laporan keuangan disiapkan mulai dari berbagai sumber data, terdiri dari faktur-faktur, bon-bon, nota kredit, salinan faktur penjualan, laporan bank dan sebagainya. Data yang asli bukan saja digunakan untuk mengisi buku perkiraan, tetapi dapat juga dipakai untuk membuktikan keabsahan transaksi.


2.3 Pengertian Pasar Modal
      Pasar modal adalah lembaga keuangan yang mempunyai kegiatan berupa penawaran dan perdagangan efek (surat berharga). Pasar modal juga merupakan lembaga profesi yang berkaitan dengan transaksi jual beli efek dan perusahan publik yang berkaitan dengan efek. Dengan demikian pasar modal dikenal sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli modal/dana. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.
      Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi. Di banayak negara, terutama di negara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar, pasar modal telah menjadi salah satu sumber kemajuan ekonomi. Sebab, pasar modal dapat menjadi sumber dana alternatif bagi perusahaan-perusahaan. Padahal, perusahaan-perusahaan ini merupakan salah satu agen produksi, yang secara nasional akan membentuk gross domestic product (GDP). Jadi, dengan berkembangnya pasar modal, akan menunjang peningkatan GDP. Atau dengan kata lain, berkembangnya pasar modal akan mendorong pula kemajuan ekonomi suatu negara.

2.4 Pengertian Saham
      Saham dapat didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut.
      Saham yang dikeluarkan perusahaan merupakan bukti pembayaran pemegang saham kedalam perusahaan. Jumlah yang terakumulasi dalam perusahaan dinamakan dengan nama modal saham. Perwakilan kepemilikan seseorang didalam suatu perseroan terbatas tercermin dalam sedikit banyaknya lembar saham yang dimiliki. Semakin banyak lembar saham yang dimiliki akan semakin besar derajat kepemilikannya.

Berikut ini merupakan faktor – faktor yang mempengaruhi harga saham :
1. Faktor Internal (Lingkungan mikro) yaitu :
·      Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan seperti pengiklanan, rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk baru, laporan produksi, laporan keamanan produk, dan laporan penjualan.
·         Pengumuman pendanaan (financing announcements), seperti pengumuman yang berhubungan dengan ekuitas dan hutang.
·         Pengumuman badan direksi manajemen (management-board of director announcements) seperti perubahan dan pergantian direktur, manajemen, dan struktur organisasi.
·        Pengumuman pengambilalihan diversifikasi, seperti laporan merger, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian dan diakuisisi, laporan divestasi dan lainnya.
·         Pengumuman investasi (investment annuncements), seperti melakukan ekspansi pabrik, pengembangan riset dan, penutupan usaha lainnya..
·         Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), seperti negoisasi baru, kontrak baru, pemogokan dan lainnya.
·         Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan laba sebelum akhir tahun fiskal dan setelah akhir tahun fiskal, earning per share (EPS) dan dividen per share (DPS), price earning ratio, net profit margin, return on assets (ROA), dan lain-lain.
2. Faktor eksternal (Lingkungan makro)
·         Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
·         Pengumuman hukum (legal announcements), seperti tuntutan karyawan terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan terhadap manajernya.
·         Pengumuman industri sekuritas (securities announcements), seperti laporan pertemuan tahunan, insider trading, volume atau harga saham perdagangan, pembatasan/penundaaan trading.
·         Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga merupakan faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan harga saham di bursa efek suatu negara.
·         Berbagai isu baik dari dalam negeri dan luar negeri.

2.5 Jenis-Jenis Saham
      Saham dapat dibedakan menjadi dua kategori utama, yaitu :
   1. Saham Biasa (common stock)
       Saham Biasa adalah suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti pemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting bagi perusahaan. Pemilik saham akan mendapatkan hak untuk menerima sebagaian pendapatan tetap / deviden dari perusahaan serta kewajiban menanggung resiko kerugian yang diderita perusahaan. Saham biasa Mewakili klaim kepemilikan pada penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan.
       Saham Biasa Memiliki karakteristik Utama sebagai berikut:
a) Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris
b) Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru
c) Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja
2. Saham Preferen (Preferred Stock)
         Saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak lebih dibanding hak pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen akan mendapat dividen lebih dulu dan juga memiliki hak suara lebih dibanding pemegang saham biasa seperti hak suara dalam pemilihan direksi sehingga jajaran manajemen akan berusahan sekuat tenaga untuk membayar ketepatan pembayaran dividen preferen agar tidak lengser.
         Saham Preferen memiliki karakteristik sebagai berikut:
a) Memiliki berbagai tingkat, yang dapat diterbitkan dengan karakteristik  berbeda.
b) Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen
c) dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
d) Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk.
          Saham bila ditinjau dari kinerja perdagangan, saham dapat dikelompokkan menjadi 5 jenis :
          1) BlueChip Stocks
              Saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai pemimpin (leader) dalam industri sejenismya, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.
          2) Income Stocks
              Saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata – rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Saham seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai dan tidak suka menekan laba serta tidak mementingkan potensi.

          3) Growth Stocks – terdiri dari well-known dan lesser-known
              (Well – Known) adalah Saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai pemimpin di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.

(Lesser – Known) adalah Saham dari emiten yang tidak sebagai  pemimpin dalam industri, namun memiliki ciri growth stock
          4) Speculative Stock
Saham dari suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan setiap tahunnya, namun memiliki kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, walaupun belum pasti.
          5) Counter Cyclical Stockss
              Saham yang tidak terlalu terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, di mana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi

2.6 Penulisan Terdahulu
        Dalam subab ini akan di uraikan tentang beberapa penelitian terdahulu, mengenai pengungkapan atas laporan tahunan. Dimana hasilnya menunjukkan belum konsisten. Wujud belum ada konsistensi itu masih memungkinkan pembuktian lebih lanjut lewat peneltian berikutnya. Berikut penelitian terdahulu:
           Dalam jurnal yang berjudul ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM SERTA PENGARUHNYA
TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG BERADA PADA INDEKS LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA oleh Deden Mulyana. Penelitian memiliki kesimpulan bahwa Likuiditas saham yang terjadi pada Indeks LQ 45 pada periode 2008 – 2009 mengalami kenaikan dan penurunan yang diakibatkan oleh kondisi perekonomian13 Indonesia maupun oleh kondisi politik dan keamanan yang baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi terjadinya perubahan Likuiditas saham dan Terdapat pengaruh yang signifikan antara likuiditas saham terhadap harga saham pada Indeks LQ45 di Bursa efek Indonesia periode tahun 2008 – 2009

         Berikutnya dalam jurnal yang berjudul "Influence of the Stock Prices on Insurers’ Managerial Decisions" oleh Yayuan Ren penelitian ini meneliti bagaimana Pengaruh Harga Saham pada Penanggung 'Manajerial Keputusan.

2.7 Kerangka Pemikiran
            Dari berbagai penelitian sebelumnya, dihasilkan peneltian yang belum konsisten. Oleh karena itu peneliti akan melakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan variabel dari beberapa penelliatan sebelumnya untuk membuktikan apakah variabel berikut ini berpengaruh terhadap harga saham. Dalam penelitian ini, penulis mencoba menguji kembali beberapa variabel yaitu Net Profi Margin (NPM), Return On Equity (ROE), dan Return On Assets (ROA).



BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian
PT. Kalbe Farma Tbk. merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi farmasi, suplemen, nutrisi dan layanan kesehatan yang beralamat di Enseval Building Level 1-5, JL. Letjen Suprapto Kavling 4, Cempaka Putih, Jakarta, 10510 sedangkan fasilitas pabriknya berlokasi di kawasan industri delta silicon, Jl. M. H. Thamrin, Blok A3 – 1, Lippo Cikarang Jawa Barat, didirikan pada tanggal 10 september 1966 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1966.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan KLBF meliputi, antara lain usaha dalam bidang farmasi, perdagangan dan perwakilan. Saat ini, KLBF terutama bergerak dalam bidang pengembangan, pembuatan dan perdagangan sediaan farmasi termasuk obat dan produk konsumsi kesehatan.
Pada tahun 1991, KLBF memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) KLBF kepada masyarakat sebanyak 10.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp7.800,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 30 Juli 1996

3.2 Data yang Digunakan
            Dalam penulisan ilmiah ini penulis menggunakan data laporan keuangan Triwulan PT. Kalbe Farma Tbk tahun 2008-2012. Data yang digunakan dari berbagai sumber yang berkaitan dengan perusahaan yang bersangkutan.

3.3 Metode Pengumpulan Data
            Untuk keperluan penelitian ini, kegiatan pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis yaitu:
1.      Studi Lapangan (Field Research)
Data dan informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder, dimana data tersebut diperoleh dari media internet.
2.      Studi Kepustakaan (library Research)
Data dan rumusan lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini bersumber dari beberapa buku paket untuk kuliah. Selain itu penulis juga mendapatkan beberapa sumber data yang berasal dari refrensi penelitian-penelitian sebelumnya.
3.      Web Searching
Yaitu usaha penulis untuk mengumpulkan artikel – artikel, jurnal, dokumen dan lain – lain yang ada hubungannya dengan materi penulisan ilmiah ini di internet.

3.4 Alat Analisis yang Digunakan
            Adapun analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalaha sebagai berikut : 
1.      Deskriptif
Menggunakan penjelasan dan penggunaan beberapa tabel untuk melengkapi dan mendukung data-data yang diperoleh.

2.      Kuantitatif
Analisis yang menggunakan perhitungan dengan rumus-rumus yang akan digunakan yaitu :
1)      Rario Profitabilitas yang terdiri dari :
a)      Net Profit Margin
Net Profit Margin (NPM)  = laba bersih setelah pajak/ penjualan

b)        Return On Equity
Return On Equity (ROE) = laba setelah pajak / Modal

c)        Return On Assets
Return On Assets (ROA) = laba bersih setelah pajak / Total aktiva

2)      Perhitungan kolerasi sederhana
    a. Digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi



Dimana :
r        : Tingkat keeratan antara variabel (koefisien  korelasi)
y       : Variabel tidak bebas
x       : Variabel bebas
n       : Jumlah sampel

b.    Untuk melihat seberapa besar kontribusi dari masing – masing variabel bebas terhadap variabel tidak bebas maka digunakan Koefisien Penentu (KP) yang didapat dengan cara dari koefisien kemudian dikali 100%. atau  x 100%
c.    Hipotesis yang digunakan untuk mengetahui apakah nilai koefisien korelasi secara statistik memiliki hubungan yang signifikan atau tidak, adalah sebagai berikut :
1.    Ho = tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel x dan variabel y
Ha = ada hubungan yang signifikan antara variabel x dan y
2.    Menentukan tingkat kesalahan yang dapat di toleransi. Pada penelitian ini ditentukan tingkat kesalahn yang dapat di toleransi yaitu : 10% . Lalu tentukan nilai t /2 : df (n-2). karena penelitian ini di duga ada pengaruh signifikan antara variabel X terhadap Y atau sering disebut uji 2 arah dan memiliki sampel yang kurang dari 30 (n < 30) maka untuk itu penelitian ini juga menggunakan tabel distribusi t.
3.    Melakukan Uji statistik dimana rumus yang digunakan yaitu :

thitung = (r √(n-2)) / (√1-r2)

 


keterangan :
thitung      : Statistik student thitung
r            : Koefisien kerelasi
n           : Jumlah sampel penelitian
4.    Jika hasil dari thitung diantara –t /2 dan t /2 maka Ho akan diterima, dan jika hasil thitung diluar –t /2 dan /2 maka Ho akan ditolak .

3)      Analisis Regresi Linier Berganda
Secara umum model regresi linier berganda untuk populasi adalah sebagai berikut:
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε
           

Keterangan :
β0                    =          Konstanta
β1 β2 β3          =          Koefisien regresi untuk variabel independen
Y                     =          Variabel dependen
X1                          =          Variabel independen1 (NPM)
X2                          =          Variabel independen2 (ROE)
X3                          =          Variabel independen3 (ROA)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Kurnia.Pengujian Satu Arah dan Dua Arah.Bekasi jawa barat, 18 september 2010.  http://skripsimahasiswa.blogspot.com/2010/09/pengujian-satu-arah-dan-dua-arah.html
Atmaja, Lukas Setia, 2003, Manajemen Keuangan, Edisi Ketiga, Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Bramantyo Djohanputro.Manajemen Keuangan Korporat.Jakarta:PT Mitra Kesjaya, 2008.
Handono Mardiyanto.Inti Sari Manajemen Keuangan.Jakarta:PT GramediaWidiasarana Indonesia, 2009.
Indra Bastian Suhardjono. Akuntansi Perbankan.Makasar: Salemba empat, januari 2006.
Iro Maruto.Uji Hipotesis Menggunakan Regresi Berganda, Uji F, Uji t, dan Adjusted R Square. http://dataolah.blogspot.com/2012/08/regresi-berganda-uji-f-uji-t-dan.html
Joni dan Lina. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 12. No. 2. Hlm. 81-96. 27 Maret 2013
Priyatno, Dwi, 2009, 5 Jam Belajar Olah Data Dengan SPSS 17, Yogyakarta: BPFE.
Santoso, Singgih, 2012, Aplikasi SPSS Pada Statistik Parametik, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Sawidji Widoatmodjo.Cara Sehat Investasi di Pasar Modal.Jakarta:PT Elex Media   Komputindo, 2005